medioBola – Timnas Inggris menunjukkan performa meyakinkan saat menghadapi Albania dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2025. Bermain di kandang sendiri, skuad asuhan Gareth Southgate tampil dominan sejak menit awal hingga peluit panjang dibunyikan. Hasil Inggris vs Albania 2025 menjadi bukti bahwa tim Tiga Singa siap kembali menunjukkan taringnya di panggung sepak bola internasional. Dengan kombinasi pemain muda dan senior, Inggris sukses mengamankan kemenangan penting demi menjaga posisi di klasemen grup.
Pertandingan ini menjadi sorotan karena banyak yang penasaran bagaimana penampilan para pemain Inggris setelah performa naik-turun mereka di beberapa laga sebelumnya. Namun, malam itu di Wembley, semua keraguan dijawab lewat permainan menyerang yang disiplin dan kolektif. Bukan hanya hasil Inggris vs Albania 2025 yang mencolok, tetapi juga cara bermain Inggris yang menunjukkan organisasi tim yang matang, cepat dalam transisi, dan efektif dalam penyelesaian akhir.
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi dari tim tuan rumah. Inggris langsung menekan sejak awal dengan lini tengah yang dikomandoi oleh Jude Bellingham. Gelandang muda Real Madrid itu menjadi motor serangan dan memperlihatkan kematangan luar biasa dalam mengatur ritme permainan. Dukungan dari Declan Rice dan Phil Foden membuat permainan Inggris terasa cair, memberi tekanan konstan pada lini belakang Albania yang terlihat kewalahan sejak menit awal.
Kombinasi umpan-umpan pendek dan pergerakan tanpa bola dari para pemain Inggris membuat Albania lebih banyak bermain di area pertahanan mereka sendiri. Albania yang mencoba mengandalkan serangan balik tidak mampu memanfaatkan beberapa peluang karena lini belakang Inggris tampil disiplin. John Stones dan Marc Guehi menjadi tembok kokoh yang menyulitkan penyerang Albania menembus area penalti.
Peluang emas pertama Inggris datang dari kaki Bellingham pada menit ke-18 yang melepaskan tembakan jarak jauh dan memaksa kiper Albania melakukan penyelamatan gemilang. Namun dominasi Inggris akhirnya membuahkan hasil di menit ke-29 lewat gol Harry Kane setelah menerima umpan terukur dari Bukayo Saka. Kane yang kembali dipercaya sebagai kapten tampil tajam dan tenang di kotak penalti.
Setelah unggul satu gol, Inggris tak mengendurkan serangan. Hasil Inggris vs Albania 2025 pun semakin menguntungkan ketika Bellingham mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-41. Gol tersebut lahir dari kombinasi apik antara Foden dan Saka yang mengecoh bek lawan sebelum memberikan umpan tarik ke Bellingham yang tanpa kesalahan menyelesaikan peluang. Babak pertama berakhir dengan skor 2-0 untuk keunggulan Inggris.
Memasuki babak kedua, Albania mencoba bermain lebih agresif dengan memasukkan beberapa pemain segar. Namun lini tengah Inggris tetap mampu mengontrol permainan. Southgate memasukkan beberapa pemain pengganti seperti Cole Palmer dan Conor Gallagher untuk menjaga intensitas. Hasil Inggris vs Albania 2025 makin tak terbantahkan setelah Palmer mencetak gol ketiga di menit ke-78, memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Foden yang ditepis kiper lawan.
Secara keseluruhan, permainan Inggris sangat impresif malam itu. Mereka menguasai lebih dari 65% penguasaan bola, menciptakan 15 tembakan ke gawang dan 7 di antaranya tepat sasaran. Albania hanya mampu membalas dengan 3 tembakan sepanjang laga. Statistik ini menjadi bukti dominasi total Inggris yang kembali menemukan performa terbaiknya.
Selain para pencetak gol, penampilan Luke Shaw di sektor kiri pertahanan juga layak mendapat pujian. Shaw beberapa kali memotong umpan lawan dan aktif membantu serangan. Kolaborasinya dengan Foden menjadi salah satu titik kekuatan Inggris dalam menciptakan ruang dan peluang.
Hasil Inggris vs Albania 2025 ini menjadi modal berharga jelang laga-laga penentuan berikutnya di grup. Dengan kemenangan ini, Inggris memperkokoh posisinya di puncak klasemen dan semakin dekat untuk mengamankan tiket otomatis ke putaran final Piala Dunia 2026. Publik Inggris pun menyambut kemenangan ini dengan optimisme tinggi.
Di sisi lain, Albania harus segera melakukan evaluasi mendalam jika ingin tetap bersaing di kualifikasi. Meskipun menunjukkan semangat bertanding yang tinggi, mereka terlihat kalah kualitas dari sisi teknis dan organisasi permainan. Beberapa peluang yang seharusnya bisa dimanfaatkan gagal dikonversi karena buruknya penyelesaian akhir.
Hasil ini menegaskan pentingnya regenerasi pemain dan peningkatan strategi di level internasional. Bagi Inggris, kemenangan ini tak hanya tentang tiga poin, tapi juga mengembalikan kepercayaan diri skuad dan pelatih. Gareth Southgate yang sempat diragukan kembali mendapatkan dukungan dari publik setelah hasil gemilang ini.